Pendakwaan pertama terhadap Donald Trump

Pendakwaan pertama terhadap Donald Trump
Ketua DPR Nancy Pelosi mengumumkan hasil pemungutan suara mengenai Pasal II
TermohonDonald Trump
(Presiden Amerika Serikat)
Pemohon
Tanggal18 Desember 2019
StatusDibebaskan oleh Senat Amerika Serikat.
TuduhanPenyalahgunaan kekuasaan, menghalang-halangi Kongres
PemicuTrump dituduh meminta bantuan pemerintah Ukraina untuk membantunya dalam pilpres AS 2020
Jajak pendapat
Pemungutan suara di Dewan Perwakilan Rakyat
TuduhanPenyalahgunaan kekuasaan
Suara mendukung230
Suara menolak197
HasilDisetujui
TuduhanMenghalang-halangi Kongres
Suara mendukung229
Suara menolak198
HasilDisetujui
Pemungutan suara di Senat
TuduhanPasal I – penyalahgunaan kekuasaan
Suara mendukung48 "bersalah"
Suara menolak52 "tidak bersalah"
HasilDiakuisisi (67 pemilih "bersalah" diperlukan untuk sebuah keyakinan)
TuduhanPasal II – menghalang-halangi Kongres
Suara mendukung47 "bersalah"
Suara menolak53 "tidak bersalah"
HasilDiakuisisi (67 pemilih "bersalah" diperlukan untuk sebuah keyakinan)

Pendakwaan pertama terhadap Donald Trump, Presiden Amerika Serikat ke-45, dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2019 setelah Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui pasal pendakwaan atas dasar penyalahgunaan kekuasaan dan menghalang-halangi Kongres.[1] Sebelumnya, penyelidikan pendakwaan oleh DPR menemukan bahwa dalam skandal Trump–Ukraina, Trump meminta campur tangan asing dalam pemilihan umum presiden AS 2020 yang menguntungkan pencalonan dirinya, kemudian menghalang-halangi penyelidikan dengan menyuruh sejumlah pejabat mengabaikan surat permintaan dokumen dan surat pemanggilan saksi. Tim penyidik melaporkan bahwa Trump menghentikan bantuan militer dan undangan kunjungan ke Gedung Putih agar Ukraina melakukan penyelidikan resmi terhadap politikus saingan Trump.[2][3][4]:8,208

Tahap penyelidikan dalam prosedur pendakwaan berlangsung pada bulan September hingga November 2019. Pemicunya adalah keluhan penyingkap aib bulan Agustus 2019 yang menuduh Trump menyalahgunakan kekuasaan. Pada Oktober 2019, tiga Komisi Kongres (Intelijen, Pengawasan, dan Luar Negeri) mulai mewawancarai saksi mata. Pada November 2019, Komisi Intelijen DPR mewawancarai sejumlah saksi dalam sidang terbuka. Pada tanggal 3 Desember, Komisi Intelijen DPR menyetujui laporan akhir dengan perolehan suara 13–9.

Sidang dengar pendapat pendakwaan di hadapan Komisi Kehakiman dilaksanakan mulai 4 Desember 2019. Pada 13 Desember, dengan perolehan suara 23–17, Komisi Kehakiman DPR merekomendasikan dua pasal pendakwaan, penyalahgunaan kekuasaan dan penjegalan Kongres. Komisi Kehakiman juga menerbitkan laporan mengenai pasal-pasal pendakwaan pada 16 Desember. Pada tanggal 18 Desember, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui kedua pasal pendakwaan. Dengan demikian, Donald Trump secara resmi menjadi Presiden Amerika Serikat ketiga yang didakwa setelah Andrew Johnson dan Bill Clinton. Saat ini, Senat sedang merumuskan prosedur sidang pendakwaan.

  1. ^ Fandos, Nicholas; Shear, Michael D. (December 18, 2019). "Trump Impeached for Abuse of Power and Obstruction of Congress - Voting nearly along party lines, the House approved two articles of impeachment against President Trump, making him the third president in history to face removal by the Senate". The New York Times. Diakses tanggal December 18, 2019. 
  2. ^ Mascaro, Lisa; Jalonick, Mary Clare; Miller, Zeke; Long, Colleen; Tucker, Eric; Colvin, Jill (December 3, 2019). "House Releases 300-Page Report Outlining Evidence for Trump's Impeachment". Time. Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-07. Diakses tanggal December 11, 2019. 
  3. ^ Weiland, Noah (December 3, 2019). "Impeachment Briefing: The Democratic Report". The New York Times. Diakses tanggal December 11, 2019. 
  4. ^ House Permanent Select Committee on Intelligence (December 3, 2019). "Report of the House Permanent Select Committee on Intelligence, Pursuant to H. Res. 660 in Consultation with the House Committee on Oversight and Reform and the House Committee on Foreign Affairs" (PDF). U.S. House of Representatives Permanent Select Committee on Intelligence. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-12-04. Diakses tanggal December 5, 2019. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search